PIALA INDONESIA | ||
VS | ||
Stadion Manahan Solo 01.08.2010 19:30
live on RCTI
29 Mei 2010 di Stadion Manahan Solo, 2 Tim Jawa timur beradu duel dalam tajuk Final Liga Indonesia divisi utama, ketika itu Persibo Bojonegoro, berebut tempat menjadi raja divisi utama dengan Deltras Sidoarjo. Hasilnya sudah sama-sama kita ketahui, Persibo menang atas seterunya itu dengan dengan skor3-1
Nama Solo sudah tidak asing lagi bagi telinga, sebab dulu 2 tim asal ibu kota yaitu Pelita Solo, dan Persijatim Solo FC bergantian menjadikan Solo sebagai home base. Pasoepati dengan atribut merahnya menjadi pendukung setia klab di kota itu.
Stadion Manahan Solo (foto : pasoepati.net)
Solo kota yang di peta juga disebut dengan Surakarta itu menjadi tempat perhelatan Final Piala Indonesia 2010. Stadion Manahan Solo ditunjuk menjadi penyelenggara laga final setelah Stadion Delta tidak mendapat ijin untuk final karena tidak dapat ijin dari kepolisian Jatim. Stadion Manahan sendiri dibangun 1989 dan diresmikan 21 Februari 1998 oleh mantan presiden Soeharto. Stadion yang dibangun oleh Yayasan Purna Bhakti Pertiwi ini pada 9 September 1999 dipakai untuk penyelenggaraan peringatan puncak Hari Olahraga Nasional XVI.
Tahukah anda, jika ada tim Jawa Timur yang masuk ke Final di Stadion Manahan, maka team asal Jatim kerap menjadi juara. Yang pertama tentu saja Persik Kediri. Ketika itu Cristian Gonzales cs bertemu dengan PSIS Semarang dalam Final Divisi Utama 2006. Persik akhirnya menang 1-0. kemudian disusul oelh Persibo di final divisi I tahun 2006. Yang kemudian 4 tahun sesusahnya Persibo memastikan tempat di ISL. So, keuntungan sejarah itu harus bisa dimaksimalkan disana, sebab belum pernah ada tim asal Sumatra yang pernah menang di sana.
Kuota 20 Ribu
Aremania yang menjadi sokongan Arema Indonesia, oleh panpel lokal dijatah tiket sebanyak 20ribu, atau setengah dari kapasitas stadion. Tentunya kuota ini lebih besar 16 ribu daripada kuota ketika semifinal sebanyak 4000 dari panpel sidoarjo.
Namun jangan bicara kuota karena seperti biasa dipastikan akan lebih dari 20 ribu suporter Aremania akan hadir di sana. Dukungan ini sangat diperlukan Arema Indonesia untuk mengawinkan gelar.
Kalo fakta sejarah dan dukungan itu ada, tunggu apa lagi Arema
Ada kabar dari aturan baru yang dirilis oleh Badan Liga Indonesia, tentang pemain dari CAF “Confederation Africaine de Football” atau Konfederasi Sepak Bola Afrika. Hal ini dimuat dalam blognya onana.
Isinya sebagai berikut :
The Indonesia League Governing Body (PT BLI) has released a few new rules applicable on the upcoming season 2010-2011.
One of the most controversial and selective one is the ban of players former members of the “Confederation Africaine de Football”, CAF, except EGYPT, MORROCCO, TUNISIA, SOUTH AFRICA, and active National team Players from any country in AFRICA…
It clearly means that no more players from CAMEROON, NIGERIA, GHANA, ALGERIA, which represent AFRICA in the last FIFA World Cup are among countries that will disappear from INDONESIAN scene. Although players of those countries are among the most liked and exported worldwide.
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia secara bebas maka artikel diatas berarti
Badan liga telah merilis aturan baru untuk musim 2010-2011 mendatang, Salah satu yang paling Kontroversial adalah pelarangan pemain anggota CAF "Confederation Africaine de Football” , kecuali MESIR, MAROKO, Tunisia, Afrika Selatan dan pemain lain dari negara afrika yang masih membela tim nasional.Hari keberangkatan pun tiba, ayas bareng nawak 20 wong ladub numpak sepor lewat kota baru, dan kami pun mendapati gerbong yang penuh sesak, akhirnya kami naik atas kereta, tapi dengan perhitungan ayas, perjalanan jauh dan beresiko, ayas mundur, medhon oket sepor dan di ikuti nawak2 ayas 20 wong cari alternatif tumpangan libom, tapi selang beberapa waktu terdengar suara dari penyiar di stasiun bahwa kereta akan ditambah, dengan rasa yang berbunga kami pun berebut naik ke gerbong yang sejatinya sudah tidak di oprasikan oleh PT KAI, 4 jam lebih kami menunggu dan benar pada akhirnya gerbong yang sudah tidak layak yang kami naiki ikut disambung dan diberangkatkan.
diperjalanan tanpa lampu dan penuh sesak kami lalui,Sampai Solo tengah wengi, ayas langsung dijemput nawak ayas genaro Solo Pasoepati sejati. dikarak disediakan ciu , Numpang adus, mangan, ngobrol dibumbui gelak tawa Osob Malang - Solo. jarene nawak Solo, kalo mungsuh e Pelita nggowo supporter mesti didhisik i udan…tapi ayas dengan PD yo njawab “Arema ojo diweneh i udah, main e tambah edan, supporter e yo tambah uedan…!”
Nginab di area Manahan kami pun banyak habiskan dengan ngobrol ditemani nawak Pasoepati, pagi hari pun tiba kita coba jalan2 ke pasar klewer untuk sekedar mencari batik murah dan muter2 sekitar olos. dan tanpa diduga ayas didatangi seorang Pasoepati dan kamipun terlibat diskusi singkat. Ayas pun iseng takon "mas, arek-arek ora ono sing ngisruh tah?”, Alhamdulillah dijawab dengan lugas ora ono. Dia pun bercerita mengenai kebesaran Aremania. Bagaimana Pasoepati begitu hormat dan menghargai keberadaan aremania. Mereka pun menganggap Aremania sebagai guru, tanpa kehadiran Aremania maka tak kan ada Pasoepati.
Dadi jarene nawak kothis iki sing biasa rapat koordinasi Pasoepati menuturkan perkataan presiden Pasoepati, “Arek Malang yang datang ke Solo, sambutlah dengan tangan terbuka, layani mereka dengan sebaik-baiknya. ..sing seneng mendhem yo mendhem, sing seneng ngodew yo ngodew, pokoe beri penghormatan! “.
LUAR BIASA…. Ayas dadi senyum-senyum, karo nggocek i sirah wedi lek kegedean…hahaaa. …diskusi pun selesai ayas pun ublem stadion.
Di salah satu pintu masuk ada oknum yang mencoba berbuat onar, ayas bener-bener isin…ora duwe tiket, coba-coba provokasi dengan perkataan “Yo opo rek, Aremania dianthemi Panpel…trimo opo ora!”, ayas anggap saja wong gendeng Jan***, Aremania model koyo ngene njaluk dijait cangkem e…ono maneh sing sok jagoan nantang-nantang Panpel..tapi karo nawak-nawak liyane disikat….kuapok. .tapi dari keruwetan tersebut di atas ada satu yang berkesan yaitu saat seorang panpel ngomong “Mas, tolong sampeyan kandhani kancan e sampeyan sing ngisruh…boso karo cara penyampaian kan berbeda…dari pada aku ngomong salah trimo dadi bencana!”, sebegitu menghargainya orang Solo pada Aremania, sampai hal psikologis pun diperhitungkan dalam berkomunikasi, senyuman tuluspun mengembang setiap kita bertatap muka….
Salut buat sambutan masyarakat Solo yang begitu ramah dan penuh rasa persaudraan. " wes pokok e gak bakal keluwen lah ndek olos Aremania" Kuota lima ribu aremania cuman formalitas, menurut seorang nawak Pasoepati, sebenarnya Aremania diberi jatah 8.000 (“kalo aremania secara formal diundang 5.000 orang, kita sediakan tempat 8.000 orang!”).
Sekali lagi LUAR BIASA atas pengertiannya. Ayas cuman pengen jika kita sudah dihargai maka janganlah kita Aremania mencoba merusak penghargaan tersebut dengan berbuat suatu hal yang merugikan bagi persaudaraan Aremania dan Pasoepati. Semoga nawak-nawak sing isih semaphut ndhang sadar….mari kita jaga perilaku kita sebagai suporter cinta damai… jangan makin menjadikan kita arogan…sok jago…sok preman….kita dukung Arema dengan ketulusan hati, sikap jantan dan ksatria….lek sing urusan copet-jambret yo iku dudu Aremania…. paling-paling oknum sing mengatasnamakan Aremania ataupun Aremania gadungan, Aremania
d’butans…
Aremania merupakan lahan basah bagi para bajingan…tidak adanya identitas yang mampu merepresentasikan sosok Aremania sejati adalah penyebabnya, Aremania hanya perkumpulan jiwa (jiwa yang mengerti arti perjuangan dan kesetiaan), Mugo2 para oknum diberi kedewasaan berfikir…ora duwe pikiran primitif koyo Bonek….supaya mereka bisa memahami arti sebuah perjuangan dengan menjaga nama besar Arema dan Aremania. Amiiin….
UNTUK FINAL PIALA INDONESIA 2010
AREMA INDONESIA vs SRIWIJAYA FC
mari sama2 kita jaga Kota saudara kita SOLO
“onar dengan soak arema adalah laknat”
“provokator atas nama arema adalah bangsat”
Nuwus gawe nawak Pasoepati " Rosit" ( nandi koen sit ?)
--artikel sumber Pasoepati dan pengalaman pribadi--Pengelola Stadion Manahan terus berbenah menjelang laga final Piala Indonesia (PI), Minggu (1/8) lusa. Persiapan dilakukan dengan memadatkan rumput berukuran 111 meter x 75 meter pada salah satu stadion terbesar di Jateng tersebut.
“Ini masih memadatkan rumput terutama di sisi selatan lapangan. Sejak pagi tadi pengecatan garis lapangan juga sudah dilakukan,” kata Ketua Unit Stadion Manahan Agoes Soedarman, Kamis (29/7).
Bukannya tanpa alasan Agoes berkata demikian. Pasalnya, Stadion Manahan baru saja selesai digunakan untuk menggelar Kejurnas Atletik Penyandang Cacat. Akibat even yang berakhir kemarin itu, rumput di lapangan tampak berlubang karena digunakan untuk cabang olahraga atletik nomor lempar dan tolak.
“Akibatnya kan ada lapangan yang terkelupas. Itu rumputnya kami tutup dengan rumput cadangan. Sistemnya tambal sulam,” jelasnya.
Selain memadatkan, pengelola juga mengubah sistem penyemprotan rumput lapangan. Jika biasanya penyemprotan dilakukan pagi dan siang hari, untuk perhelatan kali ini dilakukan siang dan malam hari.
Agoes menambahkan berdasarkan surat dari Panpel Persis Solo nomor 032/Panpel/PERSIS SOLO/VII/2010 tertanggal 28 Juli yang ditunjuk PSSI untuk membantu menggelar laga final, kick off dilakukan pada pukul 20.00. Untuk perebutan juara ketiga akan digelar sehari sebelumnya pukul 15.00.
“Karena ada pertandingan di gelar malam hari praktis kami juga harus menyiapkan sarana empat tower lampu stadion,” tandasnya.