Mengenai Saya

Foto saya
Kami lahir bukan gila predikat terbaik, tapi kami ingin membuang Rasis dan menyingkirkan dari bumi AREMA selamanya. Sayangi Team kamu dan singkirkan rasis. Sepakbola untuk Indonesia ! "salam satu jiwa"

Jumat, 13 Agustus 2010

Pantaskah mengaku AREMANIA ?! KAWAN atau MUSUH ?!




14 agustus 2010, Arema Garasi

Arema, sebuah fenomena, budaya, dan identitas yang mungkin kini sudah sangatlekat dari tubuh setiap insan yang berada di kota terbesar nomor dua dijawa timur saat ini. Sebuah nama yang baru saja mengejutkan dunia sepak bola nasional, karena dengan segala masalah finansial dan “kedudukan” pemain yang tidak bisa dibilang nomor satu,,tim itu kini telah menjelam menjadi tim nomor satu negara kita, bahkan dengan menjadi raja Indonesia itu,,efek yang begitu besar telah mengena pada setiap hati masyarakat malang raya,,,mereka tk mempedulikan berapapun uang yang harus dirogoh hanya untuk ikut berbaur kebahagiaaan atas kemenangan yang telah ditunggu selama 18 tahun ini, bahakan atribut biru-biru dan gerombolan massa akhir-akhir ini sulit untuk hilang dari pandangan kita,


Namun, mari sejenak kita menengok kebelakang dan melihat sesuatu yang mungkin bisa membuat kita berpikir lebih dewasa. Dibalik semua euforia pesta aremania dan juaran-nya arema indonesia dikancah persepakbolaan nasional, ada satu hal yang harus kita koreksi bersama, satu hal yang akan terus menjalar apabila kita sebagai manusia yang dewasa dan mengerti tidak segera memikirkan hal ini, satu hal yang mungkin akan selalu terlupakan dalam waktu yang begitu singkat karena sebuah kata “loyalitas tanpa batas” yang sudah tersematkan pada hati setiap aremania, namun coba kita pikirkan kembali dalam-dalam tentang kata “loyalitas tanpa batas” itu, benarkah kita loyal kepada tim kebanggaan kita??, atau kita loyal pada mereka yang sengaja atau mungkin tidak sengaja “tega” memakan sodaranya sendiri??. Ya, CALO, adalah sebuah sebutan yang selalu melekat pada setiap mafia tiket yang selama ini beredar sangat luas dibumi kebanggan kita ini. Entah pada siapa kita harus mengadu, bahkan dari beberapa sumber menyebutkan bahwa tercipatanya mereka tak bisa lepas adri “dukungan” yang juga diberikan dari oknum-oknum dibalik layar, bahkan sebagai bukti pula,,,sudah beribu janji yang terucap dari bibir pihak yang terkait jika mereka akan membasmi para mafia itu, toh nyatanya sampai detik terakhir pertandingan “ perang bintang” kemarin, mereka masih berkeliaran bebas di pinggir-pinggir jalanan kota tercinta kita ini.


Banyak cerita yang tercipta dari terjadinya sebuah fenomena itu, bahkan sempat membuat bibir saya tersenyum pasi membayangkan dan mendengar ceritanya, mulai dari cerita temanya teman saya yang menjadi CALO tiket pada pertandingan big match, dimana besoknya sang CALO langsung bisa membeli sepeda motor dengan merk ternama, sampai cerita meningktnya harga tiket 2-3 kali lipat dalam setiap pertandingan big match, bayangkan saja jika pada sebuah pertandingan big match mereka mengambil keuntungan 25 ribu, dan mereka berhasil menjual 100 tiket, sudah berpa omset yang mereka dapatkan hari itu juga,,,??, sementara mereka yang awam dan tak mengerti apa-apa langsung saja meng iyai berapapun tiket yang dijual tersebut, tanpa memikirkan andaikan uang 25 ribu yang kalian berikan ke calo itu tersimpan dan bisa untuk membeli tiket lagi pada hai berikutnya, mingkin kalian akan lebih senang karena kalian telah bisa membantu pihak manajemen untuk meningkatkan kualitas team ini.kembali saya tanyakan,,benarkah ada kata “loyalitas tanpa batas” itu dihati kalian untuk arema indonesia??

Sebuah fenomena yang runyam memang, disisi lain mereka rela merogoh kocek berapapun untuk tim kebanggan kita demi sebuah sebutan “aremania sejati”,, disisi lain ada mereka yang tega memeprdayai mereka yang menginginkan kata itu disebutkan pihak lain untuk mereka,,,sebuah hubungan yang erat dan mungkin akan susah terpisahkan.
Dan mirisnya, hal itu terjadi karena keteledoran yang mungkin tidak disadari, bahwa terciptanya mereka para mafia adalah tanpa disadari dari diri merka sendiri aremania. Dari sumber yang saya temui, para mafia tiket itu adalah banyak juga yang berasal dari korwil-korwil yang tidak aktif, yang sudah menyebar di seantero malang raya dan sekitarnya. Sungguh miris dan memalukan, kita yang telah disebut sebagai suporter terbaik se-Indonesia telah mengkhianati kepecayaan tersebut. Dan jika hal ini tidak segera terobati, maka tidak menutup kemungkinan hal ini bisa menghancurkan diri kita sendiri, seperti sebuah kalimat yang terucap dari bibir “bapak” kita ovan tobing “tidak ada satu kekuatanpun yang bisa menghancurkan aremania, kecuali kekuatan TUHAN dam aremania itu sendiri”,,mungkinkah hal ini akan terjadi??

Nawak,,,tim kebanggan kita sudah memberikan yang terbaik buat kita,,sudah sepatasnya kita juga harus memebrikan yang terbaik untuk merka dan kota ini, mari kita berpikir lebih jernih,,merkea para mafia itu musuh ato kawan kita??,,dan jawaban itu ada dalam hati kita masing-masing, maka jika kalian telah menemukan jawabanya, segeralah menggandeng tangan sahabat-sahabat kita untuk berjalan bersama menuju kebaikan, mari kita berantas bersama mereka yang mungkin tanpa sengaja telah menodai almamater kita sebagai suporter yang disegani di negeri ini, sebagai suporter yang dicintai banyak insan di negeri ini, marilah kita berikan kepercayaan penuh kepada mereka yang telah bangga dengan kita, marilah kita buktikan kepada meraka semua bahwa kita adalah suporter yang cinta damai dan bisa beripikir dewasa serta mampu bertanggung jawab dengan semua beban yang ada, tak perlu kita menunggu janji yang belum juga terbukti, karena hanya dengan hati yang bersih, rasa memiliki dan mencintai kepada tim ini lah kita bisa menjadi lebih baik dari kita yang sekarang,,,dewasalah aremania,,,

Satu dalam damai bitu aremania,,,salam satu jiwa...

--Raden--

1 komentar:

  1. Calo....????? itu bukan aremania.....itu cuma segerombolan penjahat yang mengeruk keuntungan pribadi.....berantas calo....!!!! SALAM SATU JIWA......

    BalasHapus